Sierra Wireless Compass 885 USB Modem

Seperti yang telah saya ceritakan di postingan yang lalu, saya sekarang menggunakan internet broadband 3G untuk berinternet-internet ria. Untuk menggunakan layanan internet ini, saya harus memiliki modem 3G yang biasanya dikoneksikan melalui port usb di komputer. Modem ini ada bermacam-macam jenis dan merk. Ada modem yang dapat dibeli langsung pada provider internet itu sendiri ada juga modem yang dijual di toko elektronik. Modem yang dijual oleh provider biasanya sudah di-lock sehingga hanya bisa menggunakan kartu USIM provider itu sendiri, sehingga kita tidak bisa ganti provider. Sedangkan modem yang dijual di toko elektronik tidak di-lock sehingga kita bisa bebas gonta-ganti provider.

Modem USB Sierra Wireless Compass 885 adalah salah satu merk modem 3G yang banyak digunakan saat ini. Modem inilah yang saya gunakan untuk internet-an pakai 3G (walaupun biasanya hanya dapat sinyal 2G karena posisi geografis kos saya yang kurang strategis). Kata mbak-mbak di tokonya sih, merk ini yang biasa dipakai orang. Ada juga merk lain seperti Hua Wei dan Vodafone. Yang Hua Wei, saya lupa seri berapa, kecepatannya masih up to 3,6  Mbps. Yang Sierra Wireless dan Vodafone sudah up to 7,2 Mbps. Saya pilih ini karena siapa tahu nanti saya bisa menemukan provider yang menyediakan kecepatan up to 7,2 Mbps (saat ini provider saya hanya up to 256 kbps).

Selama menggunakan modem ini, banyak suka duka yang saya rasakan. Senang sih bisa internet-an lagi sekarang di kosan, tetapi kadang kesel juga modemnya suka “angot”. Setelah saya gunakan dan amati selama sebulan, saya menemukan beberapa kelemahan dan trik-trik dalam menggunakan modem ini.

Penyakit pertama dari modem ini adalah seringkali modem ini tidak terdeteksi oleh softwarenya (Sierra Watcher). Modem ini disertai dengan installer softwarenya sehingga kita bisa connect ke internet melaluinya. Kalau lagi “angot”, softwarenya suka ga bisa detect modemnya. Awalnya berstatus “Initializing” selama beberapa menit, kemudian muncul tulisan “No Device Detected”. Kalau sudah begini, coba cabut modemnya (tidak perlu di safe remove), trus pasang lagi. Kalau masih tidak bisa, coba install ulang drivernya. Kalau sudah diinstall ulang, akan muncul balloon di system tray (pojok kanan bawah, tempat biasa muncul “It is safe to remove hardware now” kalau kamu safe remove flashdisk) yang tulisannya “Found new hardware”, “Found Sierra Wireless”, “Found Serial Port”, dan banyak lagi. Kamu tunggu sampai notification itu sudah habis, lalu coba lihat status di Sierra Watchernya. Seharusnya modemnya sudah terdeteksi, bisa dilihat dari tombol “connect” yang berwarna hijau dan siap untuk diklik.

Kalau setelah diinstall ulang drivernya masih saja tidak terdeteksi modemnya, coba restart ulang komputer kamu dengan modem masih terpasang. Setelah masuk windows, seharusnya modem sudah terdeteksi dan software Sierra Watcher langsung muncul di layar. Kalau masih tidak terdeteksi juga, coba diulang-ulang cara install ulang driver sama restart komputernya. Kalau masih sulit juga untuk mendetek modem, coba kamu pindahkan modem ke port usb yang lain. Dahulu saya coba ganti-ganti port usb, dan ternyata ada port-port yang sulit mendeteksi. Sepertinya si modem ini suka pilih-pilih pasangan juga. Setelah kamu menemukan “jodoh” si modem, sebaiknya kamu selalu memakai port usb itu untuk memasang si modem supaya dia selalu bisa terdeteksi.

Saya sudah menemukan trik pencegahan penyakit pertama ini. Supaya modem dapat dideteksi sepanjang waktu, sebisa mungkin modem jangan dicabut dari komputer. Biarkan saja terhubung terus ke usb. Ataupun ingin mencabut, cabutlah setelah komputer mati atau ketika komputer menyala dicabut hanya sebentar kemudian dipasang lagi. Hal ini dilakukan karena jika dicabut ketika komputer menyala, ada komponen-komponen yang otomatis teruninstall dan ketika dipasang kembali modemnya, komponen itu tidak terinstall. Jadi deh, modemnya ga bisa dipakai dan harus diinstall ulang drivernya. Modem ini bisa dicabut sebentar ketika komputer menyala karena komponen-komponen tersebut butuh waktu untuk uninstall. Kalau kamu coba nyalakan komputer kamu tanpa modemnya, kamu akan mendengar suara seperti flashdisk yang dicabut (“TingNung!”) berkali-kali. Ini tandanya ada komponen modem yang diuninstall. Kalau sudah begitu, kemungkinan modem akan sulit dideteksi.

Lalu penyakit yang berikut adalah selalu hang jika dipasang pada komputer tertentu dan kalau sudah kronis, komputer langsung restart ketika modemnya dicabut. Saya hanya bisa menggunakan modem ini untuk laptop saya (Acer Aspire 2920). Saya pernah mencoba memasangnya di komputer desktop saya. Komputer saya ini termasuk komputer keluaran lama, walaupun cukup lumayan spec-nya: Pentium IV 2,4 GHz dengan 512 MB RAM. Tapi setiap kali saya memasang modem ini, komputer saya selalu jadi hang. Awalnya saya pikir ini akibat virus secara komputer ini sudah lama digunakan dan sudah colok flashdisk sana-sini. Akhirnya saya format ulang komputer ini. Sayang sekali, tetap saja tidak bisa dipasang modem ini. Modem ini tetap membuat komputer jadi hang. Kesimpulannya sih sejauh ini mungkin modem ini tidak compatible dengan komputer lama (komputer desktop saya sudah berumur lebih dari 4 tahun).

Modem-modem seperti ini bisa mencari sinyal 2G selain sinyal 3G. Jika sinyal 3G yang ditangkapnya kurang baik, modem akan mencari sinyal 2G dan biasanya sinyal 2G lebih available daripada 3G. Modem ini akan mengganti sinyal secara otomatis. Jika awalnya sedang memakai 3G, lalu sinyal itu melemah, modem akan switch langsung ke 2G. Biasanya switching ini tidak mempengaruhi jalannya internet, hanya melambat jika pindah ke 2G. Namun, ada kalanya pergantian ini membuat koneksi terputus. Kalau mau koneksinya tidak putus-putus, modem ini bisa diatur agar hanya mencari sinyal 2G saja sehingga sinyal 3G akan diabaikan. Memang sih jadinya lebih lambat koneksinya, tetapi jadi jarang putus-putus. Biar lambat asal selamat.

Yang terakhir adalah yang saya curigai sebagai konspirasi dari provider internet itu. Setiap kali saya memakai modem ini untuk internetan cukup lama, sampai berjam-jam, pasti ada saatnya ketika koneksinya putus lalu tidak bisa koneksi lagi. Entah mengapa modemnya tidak bisa dideteksi. Saya coba install ulang drivernya, restart komputer, tetap saja tidak bisa. Kadang-kadang bisa, tetapi ketika connect, tidak ada data yang diupload atau download. Packet datanya semua 0, tidak ada transfer data. Akhirnya saya menyerah dan saya tinggal tidur. Keesokan harinya, simsalabim, internet bisa terhubung lagi, tidak ada masalah apapun. Benar-benar misterius. Jadi saya pikir ini adalah suatu konspirasi provider internet itu. Provider sengaja memutuskan koneksi internet saya karena saya sudah terlalu lama menggunakan layanan internet bagi mereka. Supaya traffic-nya tidak terlalu penuh, koneksi saya diputus walaupun jasa yang saya gunakan sebenarnya adalah jasa internet unlimited tanpa quota. Mereka memutus internetnya dengan mempengaruhi modemnya sehingga sulit koneksi atau sulit dideteksi (bisa ga ya begitu?).

Itulah tadi kisah saya dan trik-trik menggunakan modem usb Sierra Wireless Compass 885. Modem ini cukup banyak digunakan saat ini untuk internet-an 3G, harganya standard 600 ribuan, biasanya ada garansi 3 bulan. Memang ada sedikit masalah dalam menggunakannya, tetapi dengan trik-trik yang tepat bisa diatasi. Saya sempat berpikiran untuk ganti modem, tetapi tidak jadi setelah melihat teman saya menggunakan Hua Wei dengan masalah yang mirip dengan modem ini. Sepertinya semua modem 3G rata-rata memiliki masalah yang sama. Jika ada info-info tentang modem 3G yang lain, tolong di-share ya. Mungkin yang pernah menggunakan Vodafone bisa menceritakan pengalamannya?